Makalah
MAQIAH DAN MADANIAH
Di Presentasikan Dalam Diskusi Kelas
Dosen
Pembibing
MUSTAQIMAH
S.Pd.I.,MA
Di
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 4
1.
Merlin Dai
2.
Dewi Asriani
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SULTAN AMAI GORONTALO
FAKULTAS USHULUDIN DAN DAKWAH
JURUSAN KEMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
(KPI)
2015
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa sebagai pencipta atas segala kehidupan
yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Maqiah Dan Madaniah” tepat pada waktunya.
Dalam
kesempatan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga Tuhan senantiasa
membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak guna perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar …………………………………………………….2
Daftar Isi
…………………………………………………………...3
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ………………………………………….4
B. Rumusan Masalah ……………………………………...4
C. Tujuan Pembahasan
…………………………………...4
PEMBAHASAN
A. Definisi Maqiah dan Madaniah ……………………....5
B. Klarifikasi
Ayat-ayat dan Surat-surat Al-Quran ……..7
C. Manfaat Mempelajari Maqiah Dan
Madaniah ……….10
D. Ciri Khas Maqiah Dan Madaniah …………………....11
PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………....13
B. Saran ………………………………………………......15
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………..16
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Para
ulama dan ahli tafsir terdahulu memberikan perhatian yang besar terhadap
penyelidikan surat-surat Al Quran. Mereka meneliti Al Quran ayat demi
ayat dan surat demi surat untuk disusun sesuai dengan nuzulnya, dengan
memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka
mengumpulkannya sesuai dengan waktu, tempat dan pola kalimat. Cara demikian
merupakan ketentuan cermat yang memberikan gambaran mengenai penyelidikan
ilmiah tentang ilmu Makki dan Madani.
Perhatian
terhadap ilmu Al Quran menjadi bagian terpenting
para sahabat dibanding berbagai ilmu yang lain. Termasuk di dalamnya membahas
tentang nuzulnya suatu ayat, tempat nuzulnya, urutan turunnya di Mekkah atau di
Madinah, tentang yang diturunkan di Mekkah tetapi termasuk kelompok Madani atau
ayat yang diturunkan di Madinah tetapi masuk dalam kategori Makki, dan
sebagainya.
B.
Rumusan Masalah
a).
Definisi tentang Maqiah dan Madaniah ?
b). klarifikasi tentang ayat dan surah Al
Qur’an ?
c ). Kegunaan mempelajari ayat Maqiah Dan
Madaniah ?
d).
Ciri khas Maqiah dan Madaniah ?
C.
Tujuan Pembahasan
a.
Untuk
Memahami Definisi tentang Maqiah dan Madaniah
b.
Untuk
Mengetahui klarifikasi tentang ayat dan surah Al Qur’an
c.
Untuk
Mengetahui manfaat dari mempelaari Maqiah dan Madaniah
d.
Untuk
Mengetahui Maqiah dan Madaniah
PEMBAHASAN
A. Definisi Maqiah dan Madaniah
Ada beberapa definisi tentang Maqiah dan Madaniah yang
berbeda satu sama lain. Perbedaan ini disebabkan oleh berbedanya kriteria yang
ditetapkan untuk menetapkan Maqiah atau Madaniah sebuah surat atau ayat.
Adapun kriteria tersebut diantaranya:
a. Berdasarkan tempat turunnya
Maqiah ialah suatu ayat yang diturunkan di Mekah, sekalipun
sesudah hijrah, sedang Madaniah ialah yang diturunkan di Madinah.
Berdasarkan rumusan di atas, Makiah adalah semua surat atau ayat yang dinuzulkan di wilayah Mekah dan sekitarnya. Sedangkan Madaniah adalah semua surat atau ayat yang dinuzulkan di Madinah. Adapun kelemahan pada rumusan ini karena tidak semua ayat Al Quran dimasukan dalam kelompok Maqiah atau Madaniah. Alasannya ada beberapa ayat Al Quran yang dinuzulkan jauh di luar Mekah dan Madinah. Bahkan, ada sebagian ulama’ yang mendasarkan penentuan Maqiah atau madaniah sebuah surat atau ayat berdasarkan masal nuzul surat atau ayat.
Berdasarkan rumusan di atas, Makiah adalah semua surat atau ayat yang dinuzulkan di wilayah Mekah dan sekitarnya. Sedangkan Madaniah adalah semua surat atau ayat yang dinuzulkan di Madinah. Adapun kelemahan pada rumusan ini karena tidak semua ayat Al Quran dimasukan dalam kelompok Maqiah atau Madaniah. Alasannya ada beberapa ayat Al Quran yang dinuzulkan jauh di luar Mekah dan Madinah. Bahkan, ada sebagian ulama’ yang mendasarkan penentuan Maqiah atau madaniah sebuah surat atau ayat berdasarkan masal nuzul surat atau ayat.
Ada juga yang berpendapat bahwa surah Maqiah adalah yang
turun di Mekah dan sekitarnya, seperti Mina, Arafah dan Hudaibiyah. Dan surah
Madaniah ialah yang turun di Madani dan sekitarnya seperti Uhud, Quba dan
Sili’.
b. Berdasarkan waktu turunnya
Maqiah
ialah ayat yang diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Madinah, sekalipun turunnya
di luar Mekah, sedang Madaniah ialah yang diturunkan sesudah Nabi hijrah,
sekalipun turunnya di Mekah”.
Dibanding
dua rumusan sebelumnya, tampaknya rumusan ini lebih populer karena di anggap
tuntas dan memenuhi unsur penyusunan ta’rif (definisi).
Syaikh Sayyid Alawi
Bin Sayyid Abbas Al-Maliki, Faidzul Khabir Waholasotu At-taqrin,
c. Berdasarkan obyek atau sasarannya
Maqiah ialah ayat yang khitabnya/panggilannya ditujukan
kepada penduduk Mekah, sedang Madaniah ialah yang khitabnya ditujukan kepada
penduduk Madinah”.
Berdasarkan rumusan di atas, para ulama menyatakan bahwa
setiap ayat atau surat yang dimulai dengan redaksi يا
أيها الناس (wahai sekalian
manusia) dikategorikan Maqiah, karena pada masa itu penduduk Mekah pada umumnya
masih kufur. Sedangkan ayat atau surat yang dimulai dengan يا أيها الذين أمنوا
(wahai orang-orang yang beriman) dikategorikan Madaniah, karena penduduk
Madinah pada waktu itu telah tumbuh benih-benih iman di dada mereka. Namun,
pada kenyataannya tidak semua ayat Al Quran didahului oleh kata-kata tersebut.
Misalnya surat Al-Baqarah ayat 2 termasuk kategori Madaniah, padahal di
dalamnya ada salah satu, yaitu ayat 21 dan 168 yang dimulai dengan lafadz
يا أيها الناس.
d. Berdasarkan bahan pembicaraannya
[1]Maqiah adalah ayat atau surat yang
memuat cerita umat dan para Nabi terdahulu. Sedang ayat atau surat Madaniah
berisi tentang hukum hudud, faraid, dan sebagainya. Kriteria ini didasarkan
pada riwayat Hisyam dari ayahnya,al-Hakim.
“semua surat yang
memuat aturan-aturan,ketentuan-ketentuan, maka ia termasuk surat Madaniah, dan
semua surat yang memuat tentang peristiwa masa lampau, maka ia termasuk
kategori Maqiah”.
Kelebihan teori ini adalah kriterianya jelas, sehingga mudah
difahami dari segi pembicaraannya. Sedang kelemahan teori ini adalah dari sisi
pelaksanaan pembedaan antara Maqiah dan Madaniah yang tidak praktis, karena
harus mempelajari isi kandungan di dalam ayat atau surat Al Quran.
B.
Klarifikasi Ayat-ayat dan Surat-surat
Al-Quran
1.
Surat-surat al-maqiah
Al-Fatehah,
Al-An’aam, Al-A’raaf, Yunus,Huud,Yusuf, Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isroo’,
Al-Kahfi, Maryam, Thaha, Al-Anbiya’, Al-Mu’minuun, Al-Furqaan, Asy-Syu’aro’,
An-Naml, Al-Qashash, Al-Ankabuut, Ar-Ruum, Luqman, As-Sajdah, Sabaa,
Al-Faathir, Yaasiin, Ash-Shaffaat, Shaad, Az-Zumar, Ghaafir, Fushshilat, Asy-Syuuroo,
Az-Zukhruf, Ad-Dukhoon, Al-Jaatsiyah, Al-Ahqaaf, Qaaf, Adz-Dzaariyaat,
Ath-Thuur, An-Najm, Al-Qamar, Al-Waaqi’ah, Al-Mulk, Al-Qalam, Al-Haaqqah,
Al-Ma’aarij, Nuuh, Al-Jin, Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir, Al-Qiyaamah,
Al-Muraasalaat, An-Naba’, An-Naazi’aat ,Abasa,At-Takwiir, Al-Infithaar,
Al-Muthaffifiin, Al-Insyiqaaq,Al-Buruuj, Ath-Thaariq, Al-A’laa, Al-Ghaasyiyah,
Al-Fajr,Al-Balad, Asy-Syams, Al-Lail, Adh-Dhuhaa, Al-’Ashr, At-Tiyn,Al-’Alaq,
Al-Qadr, Al-’Aadiyaat, Al-Qaari’ah, At-Takatsur, Al-Ashr,Al-Humazah, Al-Fiyl,
Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruu, Al-Masad,
Al-Ikhlaash, Al-Falaq, An-Naas.
2. Surat-surat al-madaniah
Al-Baqarah,Ali
Imran,An-Nisaa’,Al-Maa`idah,Al-Anfaal,At-Taubah, Ar-Ra’d,
Al-Hajj, An-Nuur,Al-Ahzaab, Muhammad, Al-Fat-h, Al-Hujuroot, Ar-Rahman,
Al-Hadiid, Al-Mujaadalah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, Al-Jumu’ah,
Al-Munaafiquun, At-Taghaabun, Ath-Thalaaq, At-Tahriim, Al-Insaan, Al-Bayyinah,
Al-Zalzalah, An-Nashr.
3. Ayat-ayat Maqiah dalam
Surah Madaniah
Dari sekian contoh-contoh dalam surat
Madaniah, ialah surat al-Anfal adalah Madaniyah, tetapi banyak ulama mengecualikan
ayat
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ
يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
“Dan (ingatlah) ketika orang kafir
(quraisy) membuat maker terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau
membunuhmu atau mengusirmu. Mereka membuat maker, tetapi Allah mengagalkan
makar mereka. Dan Allah sebaik-baik pembalas makar”. (al-Anfal :30)
Ayat-ayat Makiah dalam
surah Madaniah misalnya Surah Madaniah Al Anfal yang dikecualikan pada ayat ”Dan (ingatlah) ketika orang kafir membuat
maker terhadapmu…” (Al-Anfal [8]: 30) kedalam ayat Makkiah
Mengenai ayat ini Muqatil mengatakan
”Ayat ini diturunkan di Mekah, zahirnya menunjukan demikian sebab ia mengandung
makna apa yang dilakukan oleh orang-orang musrik di ”Darun Nadwah ketika mereka
merencanakan makar tehadap Rasulullah sebelum Hijrah.
4. Ayat-ayat Madaniah dalam surah Maqiah
Di dalam Surah al-Hajj adalah Maqiah. Tetapi ada
tiga ayat yang madaniah, yaitu ayat 19-21.
هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ فَالَّذِينَ
كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ
الْحَمِيمُ
يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُود وَلَهُمْ
مَقَامِعُ مِنْ حَدِي
5. Madaniah
mirip Maqiah
Yang dimaksund oleh para ulama di sini
ialah ayat-ayat yang terdapat dalam surat Madaniah tetapi mempunyai gaya bahasa
dan ciri-ciri umum seperti surat Maqiah. Contohnya di dalam firman Allah dalm surah Al-Anfal
yang madaniah:
”Dan (ingatlah)
ketika mereka golongan musrik-berkata, ”Ya Allah, Jika benar Al-Quran ini dari
Engkau, Hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami
azab yang pedih.” (Al-Anfal:32)
Hal ini dikarenakan permintaan kaum
musrikin untuk disegerakan azab adalah di Mekah.
6. Maqiah mirip
Madaniah
Yang dimaksud oleh para ulama, ialah
kebalikan dari yang sebelumnya. Mereka memberi contoh dengan firman Allah dalam
surah An-Najm:
الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ
إِلَّا اللَّمَمَ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ
أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ
أُمَّهَاتِكُمْ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
“Yaitu mereka yang menjauhi dosa-dosa
besar dan perbuatan keji selain kesalahan-kesalahan kecil”. (an-Najm :32)
Menurut As-Suthi, perbuatan keji ialah
setiap dosa yang ada sangsinya. Dosa-dosa besar ialah setiap dosa yang
mengakibatkan siksa neraka. Dan kesalahan-kesalahan kecil ialah apa yang
terdapat diantara kedua batas dosa-dosa di atas. Sementara itu di Mekah belum
ada sangsi yang serupa dengannya.
7.
Ayat yang turun di Mekah dan hukumnya
Madaniyah
a. Ayat 13 surat Al-Hujurat
Ayat tersebut turun pada waktu fathu
Mekah. Ayat ini dinyatakan ayat Madaniah karena turun sesudah hijrah.
b. Ayat 3 sampai dengan 5 surat Al-Maidah.
Ayat tersebut turun pada hari jumat.
Kala itu umat Islam tengah berwukuf di Padang Arafah dalam peristiwa Haji
Wada’. Haji ini dilaksanakan Rasulullah saw. setelah beliau berhijrah. Maka
ketiga ayat di atas diklarifikasikan sebagai ayat Madaniah kendati turun di
Arafah, dan seperti diketahui Arafah adalah kawasan di sekitar Mekah.
8. Ayat-ayat yang turun di
Madinah, hukumnya Makkiyah
a). Al-Mumtahanah
Surat ini turun ketika Rasulullah
hendak berangkat menuju Mekah menjelang Futuh Mekah. Ini artinya terjadi
setelah hijrah. Kisahnya demikian: mengetahui Rasulullah hendak
berangkat ke Mekah, seseorang bernama Hattab bin Abi Balta’ah menulis surat
untuk disampaikan kepada orang Quraisy di Mekah. Isinya menginformasikan
rencana Rasulullah dan kaum muslimin yang akan berangkat ke kota yang disebut
paling terakhir.
Entah mengapa Al-Zarkasyi mengklarifikasikan
ayat ini sebagai Maqiah. Ia tak menjelaskan alasannya. Ada kemungkingan penulis
kitab Al-Burhan fi ‘Ulum Al-Quran ini sepakat dengan pendapat yang
mengatakan ayat Maqiah adalah ayat-ayat yang khithab-nya ditujukan
kepada penduduk Mekah.
b). Ayat 41 surat An-Nahl
Mulai awal surat At-taubah (bara’ah)
sampai dengan ayat 28. Ayat-ayat ini sesungguhnya Madaniyah, tetapi Khitab-nya
ditujukan kepada penduduk Mekah.
C.
Manfaat mempelajari Makkiyah dan Madaniah
Manfaat mempelajari Makkiyah dan
Madaniah adalah sebagai berikut :
a. Membantu
dalam menafsirkan All-Qur’an
Pengetahuan
tentang peristiwa-peristiwa di seputar turunnya Al-Qur’an tentu sangat membantu
dalam memahami dan menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan mengetahui
kronologis Al-Qur’an pula, seorang mufassir dapat memecahkan makna kontradiktif
dalam dua ayat yang berbeda, yaitu dengan konsep nasikh-mansukh yang
hanya bias diketahui melalui kronologi Al-Qur’an.
Pedoman Bagi langkah-langkah dakwah
Ungkapan-ungkapan dan intonasi
berbeda yang digunakan ayat-ayat makkiyah dan madaniyyah memberikan informasi
metodologi bagi cara-cara menyampaikan dakwah agar relevan dengan orang yang
diserunya.
1. Memberi
informasi tentang sirah kenabian
Penahapan turunnya wahyu seiring
dengan perjalanan dakwah Nabi, baik di Mekkah atau di Madinah, dimulai sejak
diturunkannya wahyu pertama sampai diturunkannya wahyu terakhir. Al-Qur’an
adalah rujukan otentik bagi perjalanan dakwah Nabi itu, informasinya tidak bias
diragukan lagi.
2. Meningkatkan keyakinan terhadap
keaslian al-Quran
3. Mengetahui uslub-uslub (bentuk
bahasa) al-Qur’an, kalau makiyah ushlubnya singkat-singkat, sedangkan
madaniyah ushlubnya panjang-lebar.
4. Meningkatkan keyakinan terhadap
keaslian al-Quran.
5. Mengetahui sejarah periwayatan hukum
Islam (tarikhul tasyri’) yang begitu bijaksana dalam menetapkan
perkara-perkara; mengetahui hikmah disyari’atkan suatu hukum (hikmatul tasyri)
seperti contohnya hikmah diharamkannya khamr secara perlahan lahan.
6. Mudah diketahui mana ayat-ayat yang turun
lebih dahulu dan mana ayat yang turun belakangan dari kitab suci al-Qur’an.
7. Mengetahui perbedaan dan tahap-tahap
dakwah Islamiyah
8. Pemanfaatan terhadap gaya bahasa
al-qur’an dalam mengajak kepada jalan Allah swt. Sebab (gaya bahasa al-qur’an)
merupakan suatu gaya bahasa yang keras (sekaligus juga), lembut, rinci (maupun)
global, memberikan optimisme kepada kebahagiaan/kebaikan, mengancam,
menganjurkan, memberi peringatan, ringkas, penuh kekayaan bahasa, sesuai dengan
kondisi lawan bicara.
9. Menjelaskan tugas dan perhatian kaum
muslimin terhadap Al-Qur’an, sehingga mereka merasa belum cukup jika hanya pada
dataran menghafal teks Al-Qur’an. Bahkan mereka mengikuti tuntutan tempat
turunnya ayat, mencari pengetahuan tentang yang turun sebelum dan sesudah
hijrah, yang turun pada malam dan siang hari, pada musim dingin dan musim
panas, dan mereka diikuti oleh orang yang mempelajari dan ilmu-ilmunya
Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat al-Qur’an,
sebab
turunnya wahyu kepada Rasulullah sejalan dengan sejarah
dakwah dengan segala peristiwanya, baik pada periode mekkah maupun pada periode
madinah, Sejak permulaan Turun wahyu hinggل ayat terakhir
diturunkan. Qur’an adalah sumber pokok bagi peri hidup Rasulullah. Peri hidup
beliau yang diriwayatkan ahli sejarah harus sesuai dengan Qur’an, dan Qur’an
pun memberikan kata putus terhadap perbedaan riwayat yang mereka riwayatkan.
D. Ciri Khas Maqiah Dan Madaniah
Surah-surah Maqiah terdiri
dari berbagai macam ciri-ciri,
di antaranya:
a)
Mengesakan Allah
b)
Mengajak ke khittah islam
c)
Tentangharikiamat
d)
Serta memuat kisah-kisah tentang para nabi terdahulu Surat-surat
Maqiah mencapai 2/3 satu mushaf al-Qur’an Pada
umumnya pendek-pendek ayatnya.
Surah-surah
madaniah memiliki ciri-ciri,di antaranya:
a)
Pada umumnya ayat-ayatnya panjang
b)
Menjelaskan hukum-hukum waris
c)
Pembatasan atau peraturan pada agama
d)
Hak-hak yang diperoleh kaum muslim
e)
Menjelaskan tentang Jihad fi sabilillah
Ciri-ciri khusus Maqiah sebagai berikut
a)
Mengandung ayat Sajadah
b)
Terdapat lafaz Kalla
c)
Terdapat seruan ayuhannas
dan tidak terdapat ya-ayyuhallazina amannuu, terkecuali dalam surah al-Hajj
yang diakhirnya terdapat ya Ayyuhalladzinina aamannu irka’u wasjudu (ayat 77
s.d. 22). Kebanyakan ulama mengatakan bahwa surat itu Makkiyah. Surat-surat
yang dikecualikan ialah surat al-Baqarah (ayat 21 nya diawali dengan ya
ayyuhannas dan ayat 168) dan surah an-Nisa ayat 33.
d)
Mengandung kisah nabi-nabi dan umat yang telah lalu, terkecuali
surah Al-Baqarah.
e)
Terdapat kisah Adam dan Idris ,terkecuali surah Al-Baqarah.
f)
Surat-suratnya dimulai dengan huruf At-Tahajji, terkecuali surah
Al-
g)
BaqarahdanAliImran.
Ciri-cirikhusussuratMadaniyah :
a)
Di dalamnya terdapat izin berperang, atau ada penerangan tentang
hal perang dan penjelasan tentang hukum-hukumnya.
b)
Di dalamnya terdapat penjelasan bagi hukuman-hukuman tindak
pidana, faraid hak-hak perdata, peraturan-peraturan yang bersangkut paut dengan
bidang keperdataan,kemasyarakatan,dankenegaraan.
c)
Di dalamnya tersebut tentang orang-orang munafik, kecuali surat
al-Ankabut yang diturunkan di mekah.
d)
Di dalamnya didebat para ahli kitab dan mereka diajak tidak
berlebih-lebihan dalam beragama, seperti kita dapati dalam surah Al-Baqarah, An-Nisa, Ali Imran,
At-Taubah, dll.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada berbagai macam definisi tentang MAQIAH DAN MADANIAH, alasannya karena
berbedanya kriteria. Di antara kriteria tersebut antara lain:
a. Berdasarkan tempat turunnya
b. Berdasarkan waktu turunnya
c. Berdasarkan obyek atau sasarannya
d. Berdasarkan bahan pembicaraannya
Klarifikasi Ayat-ayat dan Surat-surat Al-Quran terbagi antara lain :
1.
Surat-surat
al-maqiah
2. Surat-surat al-madaniah
3. Ayat-ayat Maqiah dalam
Surah Madaniah
4. Ayat-ayat Madaniah dalam surah Maqiah
5. Madaniah
mirip Maqiah
6.
Maqiah mirip Madaniah
7.
Ayat yang turun di Mekah dan hukumnya Madaniah
8. Ayat-ayat
yang turun di Madinah, hukumnya Maqiah
Manfaat mempelajari Maqiah dan Madaniah :
a. Membantu
dalam menafsirkan All-Qur’an terbagi atas
9 ialah :
1. Memberi
informasi tentang sirah kenabian
2. Meningkatkan keyakinan terhadap
keaslian al-Quran
3. Mengetahui uslub-uslub (bentuk
bahasa) al-Qur’an, kalau makiyah ushlubnya singkat-singkat, sedangkan
madaniyah ushlubnya panjang-lebar.
4. Meningkatkan keyakinan terhadap
keaslian al-Quran.
5. Mengetahui sejarah periwayatan hukum
Islam (tarikhul tasyri’) yang begitu bijaksana dalam menetapkan
perkara-perkara; mengetahui hikmah disyari’atkan suatu hukum (hikmatul tasyri)
seperti contohnya hikmah diharamkannya khamr secara perlahan lahan.
6. Mudah diketahui mana ayat-ayat yang turun
lebih dahulu dan mana ayat yang turun belakangan dari kitab suci al-Qur’an.
7. Mengetahui perbedaan dan tahap-tahap
dakwah Islamiyah
8. Pemanfaatan terhadap gaya bahasa
al-qur’an dalam mengajak kepada jalan Allah swt. Sebab (gaya bahasa al-qur’an)
merupakan suatu gaya bahasa yang keras (sekaligus juga), lembut, rinci (maupun)
global, memberikan optimisme kepada kebahagiaan/kebaikan, mengancam,
menganjurkan, memberi peringatan, ringkas, penuh kekayaan bahasa, sesuai dengan
kondisi lawan bicara.
9.
Menjelaskan
tugas dan perhatian kaum muslimin terhadap Al-Qur’an, sehingga mereka merasa
belum cukup jika hanya pada dataran menghafal teks Al-Qur’an. Bahkan mereka
mengikuti tuntutan tempat turunnya ayat, mencari pengetahuan tentang yang turun
sebelum dan sesudah hijrah, yang turun pada malam dan siang hari, pada musim
dingin dan musim panas, dan mereka diikuti oleh orang yang mempelajari dan
ilmu-ilmunya.
Surah-surah Maqiah
terdiri dari berbagai
macam ciri-ciri, di antaranya:
a) Mengesakan Allah
b)
Mengajak ke khittah islam
c)
Tentangharikiamat
d)
Serta memuat kisah-kisah tentang para nabi terdahulu Surat-surat
Maqiah mencapai 2/3 satu mushaf al-Qur’an Pada
umumnya pendek-pendekayatnya
Surah-surah
madaniah memiliki ciri-ciri,di antaranya:
1)
Pada umumnya ayat-ayatnya panjang
2)
Menjelaskan hukum-hukum waris
3)
Pembatasan atau peraturan pada agama
4)
Hak-hak yang diperoleh kaum muslim
5)
Menjelaskan tentang Jihad fi sabilillah
Ciri-cirik husus Maqiah sebagai berikut:
1) Mengandung ayat Sajadah
2)
Terdapat lafaz Kalla
3)
Terdapat seruan ayuhannas
dan tidak terdapat ya-ayyuhallazina amannuu, terkecuali dalam surah al-Hajj
yang diakhirnya terdapat ya Ayyuhalladzinina aamannu irka’u wasjudu (ayat 77
s.d. 22). Kebanyakan ulama mengatakan bahwa surat itu Makkiyah. Surat-surat
yang dikecualikan ialah surat al-Baqarah (ayat 21 nya diawali dengan ya
ayyuhannas dan ayat 168) dan surah an-Nisa ayat 33.
4)
Mengandung kisah nabi-nabi dan umat yang telah lalu, terkecuali
surah Al-Baqarah.
5)
Terdapat kisah Adam dan Idris ,terkecuali surah Al-Baqarah.
6) Surat-suratnya dimulai
dengan huruf At-Tahajji, terkecuali surah Al-
BaqarahdanAliImran.
Ciri-ciri khusus surat Madaniah :
1)
Di dalamnya terdapat izin berperang, atau ada penerangan tentang
hal perang dan penjelasan tentang hukum-hukumnya.
2)
Di dalamnya terdapat penjelasan bagi hukuman-hukuman tindak
pidana, faraid hak-hak perdata, peraturan-peraturan yang bersangkut paut dengan
bidang keperdataan,kemasyarakatan,dan kenegaraan.
3)
Di dalamnya tersebut tentang orang-orang munafik, kecuali surat
al-Ankabut yang diturunkan di mekah.
4)
Di dalamnya didebat para ahli kitab dan mereka diajak tidak
berlebih-lebihan dalam beragama, seperti kita dapati dalam surah Al-Baqarah, An-Nisa, Ali Imran,
At-Taubah, dll.
B. Saran
Makalah ini dibuat agar mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami tentang surah
Maqiah dan Madaniah.
Selain itu dengan adanya makalah ini
diharapkan agar pembaca dapat belajar dan menjadikannya makalah ini sebagai
pedoman dan bekal dalam membedakan
surah Maqiah dengan surah Madaniah.
DAFTAR PUSTAKA
http://mahasiswashabran.blogspot.com/2012/05/makkiyah-dan-madaniyah.html
http://defaultride.wordpress.com/2010/11/04/makki-dan-madani/
Keterangan :
Makiyyah dan
madaniyyah :- lokasi turunnya
-khitabbnya
-peristiwa hijrah nabi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
gunakan bahasa yang sopan..