SOSIOLOGI KOMUNIKASI :
PARADIGMA KEILMUAN DAN TEORI KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH :
RAHMAT ABAS
MOHAMAD RIFAI DJ RAUF
ERWIN SUPRIYANTO
[SEMESTER IV]
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULLDIN DAN DAKWAH
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
TA. 2016-2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji dan syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat teriring salam semoga selalu senantiasa Allah curahkan kepada Rosulullah Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya.
Makalah yang berjudul “Paradigma Keilmuan Dan Teori Komunukasi” adalah salah satu syarat dari proses pembelajaran mata kuliah Sosiologi Komunikasi di Fakultas ushuldin dan dakwah Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai gorontalo.
Pada kesempatan kali ini,dengan penuh syukur kami mengucapkan terimah kasih kepada kedua orang tua kami atas segala doa dan harapan besar yang harus kami pertanggung jawabkan. kami merasa sangat berharga dengan semua itu sehingga dengan penuh semangat bias menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Meskipun demikain, tidak ada manusia yang sempurna. Oleh karena itu,segala kesalahan dan kekhilafan yang ada mohon di malumi.
Gorontalo : 30-april 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar Belakang
• Filsafat Sosial, Sosiologi Modern, Dan Komunikasi
o Sebelum Yunani Kuno ( Sebelum + 600 SM )
Manusia memiliki persoalan besar dengan kesadaran dan bahasanya, kesadaran manusia memiliki persoalan dengan pikiran manusia, di mana dalam fisika modern dikatakan bahwa pikiran manusia memiliki tangan dalam dunia objektif manusia. Bahwa pikiran manusia bekerja berdasarkan kesadaranya terhadap alam semesta yang ada, sementara kesadaran manusia memiliki hubungan yang sangat terbatas dengan realitas yang subjektifs dan realitas objektif.
•Sosiologi Modern
Orang yang pertama menggunakan istilah sosiologi adalah August Comte (1798-1857). Mengatakan ada tiga tingkatan intelektual yang harus dilalui masyarakat, ilmu pengetahuan, individu atau bahkan pemikiran masyarakat dan dunia sepanjang sejarahnya. Pertama, tahap teologis yang menjadi teologis yang menjadi menerangkan segala sesuatu, bukanlah para dewa. Dengan demikian pandangan terhadap ciptaan tuhan mengalami degradasi kekuasaan dihadapan manusia, Ketiga, pada tahun 1800 dunia memasuki tahap positivistikyang ditandai oleh keyakinan terhadap sains.
•Lahirnya Sosiologi Komunikasi
Asal mula kajian komunikasi dalam sosiologi bermula dari akar tradisi pemikiran Karl Mrx, di mana Maxr sendiri adalah masuk sebagai pendiri sosiologi yang beraliran Jerman, gagasan awal tentang Maxr tidak pernah lepas dari pemikiran, Dengan demikian sejarah sosiologi komunikasi menempuh dua jalur. Bahwa kajian dan sumbangan pemikiran August Comte, dan Robret K Merton merupakan sumbangan paradigma fungsional bagi lahirnya teori-teori komunikasi yang beraliran struktural fungsional. Sedangkan sumbangan-sumbangan pemikiran Karl Marx dan Habermas menyumbangkan paradigma konflik bagi lahirnya teori-teori kritis dalam kajian komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Basis Sosial Dan Paradigma Teori KomunikasiPerkembangan dunia komunikasi di indonesia dipengaruhi oleh tiga paradigma besar :
1. Paradigma teori konvensional, paradigma yang dianianut oleh para ilmuwan komunikasi yang secara keilmuanya mengembangkan teorinya secara linier.
2. Paradigma kritis dan prespektif komunikasi, yaitu paradigma komunikasi yang dianut oleh para sarjana yang awalnya belum mempelajari teori komunikasi, kemudian secara serius mempelajari komunikasi secara kritis dan menurut perspektif komunikasi yang dilihatnya.
3. Paradigma teknologi media, paradigma ini lahir dari para peminat teknologi telematika, terutama oleh para sarjana teknologi informasi.
B. Jenis Pengetahuan dan Paradigma Lain dalam Komunikasi
Menurut Stephen W. Littlejohn (2002: 11 dalam Sandjaja, 2005) sebagai salah satu ilmu pengetahuan sosial, ilmu komunikasi adalah ” communication as a sosial science, communication involves understanding how people behave in creating, exchanging, and interpreting masseges. Consequently, communication inquiry combines both scientific and humanistic methods” jadi, komunikasi adalah suatu ilmu pengetahuan social yang memiliki ciri-ciri, berkenaan dengan pemahaman tentang bagaimana orang berprilaku dalam menciptakan, mempertukarkan, serta menginterprestasikan pesan-pesan
•Pandangan Humanistik
Para humanis sering merasakan ingin tau terhadap pernyataan bahwa ada suatu dunia kekal untuk ditemukan. Pengetahuan humanistik teristimewa cocok terhadap problem seni, pengalaman pribadi, dan nilai-nilai.
•Pandangan Sosial Science
Dari berbagai pandangan para ahli (Berger&Chaffe, 1987; Littlejohn, 2002) secara umum, ilmu komunikasi mempunyai tiga karakteristik, yaitu: Pertama, ilmu komunikasi merupakan ilmu social yang bersifat multidisipliner dan bidang kajiannya sangat luas. Kedua, ilmu komunikasi tidak hanya merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat murni-teoritis-akademis, tetapi juga merupakan ilmu pengetahuan terapan yang diperlukan berbagai kalangan prakitisi. Ketiga, teknologi khususnya teknologi komunikasi yang diperlukan dalam proses produksi system tanda dan lambang merupakan salah satu objek kajian utama.
C. Pendekatan Keilmuan Dalam Komunikasi
Ada dua pendekatan dalam keilmuan komunikasi, yaitu pendekatan non-ilmiah atau Uscientific dan pendekatan ilmiah atau scientific.
• Pendekatan Unscientific
o Secara kebetulan
o Secara trial and error
o Melalui otorisasi seseorang
o Wahyu
• Pendekatan Scientific
Pendekatan ini juga disebut sebagai pendekatan kritik-rasional dan/atau Scientific Research. Ada dua proses yang digunakan untuk menemukan kebenaran. Proses yang pertama dinamakan “berpikir kritis-rasional” dan cara yang kedua “penelitian ilmiah”
D. Jenis Teori Komunikasi
• Jenis-Jenis Teori Komunikasi
Secara umum teori-teori komunikasi dapat dibagi dalam beberapa kelompok :
1.Teori-teori umum (general theories). Teori ini merupakan teori yang mengarah pada bagaimana menjelaskan fenomena komunikasi (metode penjelasannya).
2.Teori-teori fungsional dan struktural. Ciri dan pokok pikiran dari teori ini adalah: Individu dipengaruhi oleh struktur sosial atau sistem sosial dan individu bagian dari struktur. Sehingga cara pandangnya dipengaruhi struktur yang berada di luar dirinya.
3.Teori-teori behavioral dan kognitif. Teori ini berkembang dari ilmu psikologi yang memusatkan pengamatannya pada diri manusia secara individual.
4.Teori-teori konvesional dan interaksional. Teori ini beranggapan bahwa agar komunikasi dapat berlangsung, individu-individu yang berinteraksi menggunakan aturan-aturan dalam menggunakan lambang-lambang. Bukan hanya aturan mengenai lambang itu sendiri tetapi juga harus sepakat dalam giliran berbicara, bagaimana bersikap sopan santun atau sebaliknya, bagaimana harus menyapa dan sebagainya. Teori ini berkembang dari aliran interactionisme simbolik yang menunjukan arti penting dari interaksi dan makna
5.Teori kritis dan interpretif. Jenis teori ini berkembang dari tradisi sosiologi interpretift, yang dikembangkan oleh Alfred Schulzt, Paul Ricour et al. sementara teori kritis berkembang dari pemikiran Max Weber, Marxisme dan Frankfurt School
• Teori-Teori Kontekstual
Berdasarkan konteks dan tingkatan analisisnya, teori komunikasi
dapat dibagi menjadi lima :
1.Intra personal communication, yaitu proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang.
2.Inter personal communication, yaitu komunikasi antar perorangan dan bersifat fribadi, baik yang terjadi secara langsung ataupun secara tidak langsung.
3.Group communication, yaitu memfokuskan pembahasannya pada interaksi di antara orang-orang dalam kelompok-kelompok kecil.
4.Organizational communikacion, yaitu menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks jaringan organisasi
5.Mass communication, yaitu komunikasi melalui media massa yang di tujukan pada sejumlah khalayak yang besar
E. Model Dan Proses Komunikasi
• Model Komunikasi
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam buku human communikation menjelaskan 3 model komunikasi:
A.Model komunikasi linier, yaitu komunikasi satu arah dimana komunikator memberikan suatu stimulus dan komunikan memberikan respons atau tanggapan yang di harapkan.tanpa mengadakan seleksi dan interprestasi.
B. Model komunikasi dua arah, yaitu model komunikasi inter-aksional, yang merupakan kelanjutan dari pendekatan linier.
C. Model komunikasi transaksional, yaitu komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan di antara dua orang atau lebih.
• Proses Komunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari, proses komunikasi diawali oleh sumber baik individu atau kelompok yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau lelompok
A.Yang dilakukan sumber adalah ideeation, yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangakat informasi untuk di komunikasikan.
B.Dalam penciptaan satu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kata tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan informasi yang diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.
C.Dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi, sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara berbicara,menulis,menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu.
F. Lingkup Teori Komunikasi
1.Teori dan model komunikasi kelompok
· Pengertian komunikasi kelompoK
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari dua atau tiga orang bahkan lebih.
· Karakteristik komunikasi kelompok
Karakteristik komunikasi dalam kelompok ditentukan melalui dua hal, yaitu norma dan peran. Norma adalah kesepakatan dan perjanjian tentang bagaimana orang –orang dalam suatu kelompok berhubungan dan berprilaku satu dengan yang lainnya. Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melakukan hak dengan kewajiban dengan baik maka dia telah menjalankan suatu peran.
· Fungsi komunikasi kelompok
Hubungan social
Pendidikan
Fungsi persuasi
Fungsi problem solving
Fungsi terapi
· Tipe kelompok
Ronald B. Adler dan George Rodman (Sendjaja, 2002: 314), membagi kelompok dalam tiga tipe, yaitu kelompok belajar ( learning group), kelompok pertumbuhan (Growth group), kelompok pemecahan masalah (problem solving group).
2.Teori dan model komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi adalah komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi dimana terjadi jaringan pesan satu sama lain yang saling bergantung satu sama lain.
Fungsi komunikasi dalam organisasi ada empat, yaitu:
• fungsi normatif, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak dan tepat waktu.
• fungsi regulatif, fungsi ini berkaitan dengan peraturan yang berlaku didalam suatu organisasi.
• fungsi persuasif, dalam mengatur suatu organisasi tidak selalu membawa hasil yang baik, maka banyak pimpinan yang lebih suka memersuasi bawahanya dari pada memerintah.
• fungsi integrative, setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dengan baik.
3.Teori efek komunikasi massa
Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.
Efek Komunikasi Massa
• Stimulus respon, merupakan dasar dari teori jarum hipodermik. Jarum hipodermik memandang bahwa sebuah pemberitaan media massa di ibaratkan sebagai obat yang disuntikkan kedalam pembuluh darah audience, yang kemudian audience akan bereaksi seperti apa yang diharapkan. Stimulus respon mengasumsikan bahwa pesan informasi dipersiapkan oleh media dan distribusikan secara sistematis dan dalam skala luas, sehingga secara serempak dapat diterima orang banyak.
• Komunikasi dua tahap, memiliki asumsi sebagai berikut: a) individu tidak terisolasi dari kehidupan social tetapi merupakan anggota dari kelompok social dalam berinteraksi dengan orang lain. b) respon dan reaksi terhadap pesan dari media tidak terjadi secara langsung dan segera tetapi melalui perantara.
• Difusi inovasi, ada 5 tahap dalam difusis inovasi yaitu: 1) pengetahuan 2) persuasi 3) keputusan 4) pelaksanann 5) konfirmasi.
• Teori agenda setting, jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggap nya penting. Jadi, apa yang dianggap penting oleh media massa juga dianggap penting oleh masyarakat
• Teori dependensi efek komunikasi massa, teori pada dasarnya merupakan suatu pendekatan struktur social yang berangkat dari gagasan mengenai sifat suatu masyarkat modern, dimana media massa dianggap sebagai system informasi yang memiliki peran penting dalam proses pemeliharaan, perubahan.
• Spiral of silent, teori ini menjelaskan bahwa jawaban dari pertanyaan tersebut terletak dalam suatu proses saling mempengaruhi.
BAB III
PENUTUP
Setelah kita pelajari makalah ini maka dapat kita simpulkan bahwa basis sosial dapat melahirkan berbagai kajian dan perspektif kominikasi sehingga mendesak teori komunikasi.
Dengan demikian, sosiologi komunikasi menempuh dua jalur. Bahwa kajian dan sumbangan pemikiran August Comte, dan Robret K Merton merupakan sumbangan paradigma fungsional bagi lahirnya teori-teori komunikasi yang beraliran struktural fungsional. Sedangkan sumbangan-sumbangan pemikiran Karl Marx dan Habermas menyumbangkan paradigma konflik bagi lahirnya teori-teori kritis dalam kajian komunikasi.
Maka begitu pentingnya bagi kita untuk mempelajari sosiologi komunikasi sehingga kita bisa mengajarkan teori dan sejarah teknologi komunikasi ini, sekaligus menjadikan paradigma ini sebagai lahirnya perspektif baru dalam teori komunikasi sebagai metamorfosis dengan paradigma lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nasir.zidan(2012). Makalah sosiologi komunikasi from : file:///C:/Users/Computer/Documents/word/nasirzidan%20%20makalah%20sosiologi%20komunikasi.htm diakses tgl : 25/04/2016
Nurudin,nurudin (2003).sistem komunikasi indonesia, jakarta: raja grafindo persada
Uchjana,onong (1990).komunikasi teori dan praktek,bandung: remaja rosdakarya
Uchjana,onong (1998).dinamika komunikasi, bandung: remaja rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
gunakan bahasa yang sopan..