Bimbingan konseling
PEMAHAMAN, PENANGANAN,
PENYINGKAPAN KASUS
DALAM BK.
DISUSUN OLEH
RAHMAT ABAS
GRRSELA ADOLOF
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULLDIN DAN DAKWAH
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
TA. 2015-2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,syukur kepada allah yang telah memberikan
hidayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW,suri teladan yang
telah membawa kita dari jaman kebodohan kejaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Pada kesempatan kali ini,dengan penuh
syukur kami mengucapkan terimah kasih
kepada kedua orang tua kami atas segala doa dan harapan besar yang harus
kami pertanggung jawabkan. kami merasa sangat berharga dengan semua itu
sehingga dengan penuh semangat bias menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Meskipun demikain, tidak ada manusia
yang sempurna. Oleh karena itu,segala kesalahan dan kekhilafan yang ada mohon
di malumi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia dapat dibaca bahwa kasus berarti soal atau perkara atau keadaan
sebenarnya suatu urusan atau perkara. Apabila istilah itu dihubungkan dengan
seseorang, maka ini berarti bahwa pada orang tersebut tedapat soal atau
perkara. Dalam bimbingan dan konseling pemakaian kasus tidak menjurus pada
pengertian-pengertian tentang soal-soal ataupun perkara-perkara yang berkaitan
dengan urusan criminal atau perdata, urusan hokum ataupun polisi, atau urusan yang
bersangkutpaut dengan pihak-pihak yang berwajib. Kata kasus dipakai dalam
bimbingan dan konseling sekedar untuk menunjukan bahwa ada sesuatu permasalahan
pada diri seseorang yang perlu mendapatkan perhatian dan pemecahan demi
kebaikan untuk diri yang bersangkutan.
Dalam menghadapi suatu
kasus yang dialami oleh seseorang, ada 3 hal utama yang perlu diselenggarakan,
yaitu penyikapan, pemahaman, dan penanganan terhadap kasus tersebut. Untuk
mengetahui secara rinci ataupun secara jelas alangkah baiknya kita sama
menyimak beberapa peelitian tentang ke 3 hal tsbt sehingganya kita dapat
menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari kita.
2.
Rumusan masalah
a. Meneliti pemahaman terlebih dahulu
kasus dalam bk
b. Meneliti penanganan kasus dalam bk
c. Meneliti penyngkapan kasus dalam bk
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pemahaman kasus dalam bk
Sebagaimana pada umumnya ketika terjadi suatu kasus pada seseorang,
seorang konselor pasti akan melakukan 3 hal yakni melakukan pemahaman,
pananganan, dan penyingkapan terhadap kasus tersebut. Untuk lebih jelas
memahami 3 hal tersebut alangkah baiknya kita membahasnya secara bertahap, pada
bagian awal ini kita akan membahas tentang pemahaman kasus dalam bk.
Untuk memahami sebuah kasus terlebih dahulu kita harus mempunyai konsep
atau ide-ide dasar tentang rincian masalah, yang mana rincian masalah ini akan
menjadi bekal penting bagi kita untuk memahami sebuah kasus. Agar dapat lebih
matang dalam memahami suatu kasus, seorang [1]konselor
harus dapat menerima orang lain, memahami secara intelektual dan emosional
bagamana orang merasa.
Tujuan pemahaman kasus dalam bk
yakni :
Mengetahui lebih jauh berbagai seluk beluk kasus tersebut
Melihat berbagai kemungkinan yang
bersangkut paut dengan kasus itu, melihat dari segi rincian permasalahan,
sebab-sebabnya, dan kemungkinan akibat-akibatnya
Perlu mengembangkan konsep atau ide
yang cukup kaya tentang berbagai kasus
Selain memiliki tujuan pemahaman kasus dalam bk juga memiliki macam
pemahaman jika dilihat dari segi fungsi yakni
a.
Pemahaman
Tentang Klien
pemahaman tentang klien merupakan
titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap klien. Pemahaman tersebut tidak
hanya sekedar mengenal diri klien, melainkan lebih jauh lagi, yaitu pemahaman
yang menyangkut latar belakang diri klien, kekuatan dan kelemahannya, serta
kondisi lingkungannya.
Dimasyarakat dan juga
sekolah - sekolah, masih banyak dijumpai individu - individu yang tidak
memahami diri sendiri. Akibatnya individu - individu tersebut tidak berusaha
sekuatnya mengembangkan secara optimal kekuatan/potensi yang ada itu disatu
sisi, dan disisi lain tidak bertusaha meredam atau memperkecil
kelemahannya.
Pemahaman tentang diri
klien juga perlu bagi pihak - pihak lain khususnya pihak - pihak yang
bertkepentingan dengan perkembangan dan kebahagiaan hidup klien tersebut. Pihak
lain yang sangat berkepentingan dengan pemahaman terhadap klien adalah
konselor. Bagi konselor
upaya mewujudkan funfgsi pemahaman merupkan tugas paling awal dalam setiap kali
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap individu tertentu.
b.
Pemahaman
Tentang Masalah Klien
Apabila layanan bimbingan dan
konseling memasuki upaya penanganan masalah klien, maka pemahaman terhadap
masalah klien merupakan merupakan sesuatu yang wajib apa adanya. Selain
konselor, pihak pihak lain yang amat berkepentingan dengan pemahaman masalah
klien adalah klien itu sendiri, oaring tua dan guru. Klien amat perlu memahami
masalah yang di alami. Pemahaman oleh individu (klien) sendiri merupakan modal
dasar bagi pemecahan masalah tersebut. Sejak awal prosesnya, pelayanan
bimbingan dan konseling di harapakan mampu mengantarkan klien memahami
masalah yang di hadapinya.
c.
Pemahaman
Tentang Lingkungan Yang ‘’ Lebih Luas’’
Secara sempit lingkungan
diartikan sebagai kondisi sekitar individu yang secara langsung mempengaruhi
individu tersebut, seperti keadaan rumah tempat tinggal, keadaan sosio ekonomi
yang sosioemosional keluarga, hubungan antartetangga dan teman sebaya, dan
sebagai keadaan lingkungan dalam arti sempit itu pembahasannya telah
diintergrasikan pada pembahasan tentang klien termasuk kedalam lingkungan yang
lebih puas itu adalah bebagai informasi yang diperlukan oleh individu, seperti
informasi pendidikan dan jabatan bagi para siswa imformasi promosi dan
pendidikan lebih lanjut bagi para karyawan, dan lain sebagainya. Pemahaman oleh
klien tentang lingkungan yang ‘’lebih luas’’ perlu di kembangkan oleh pelayanan
bimbingan dan konseling. Pemahaman tentang hal-hal seperti itu akan semakin
terasa maafaatnya apabila di kaitkan dengan permasalahan yang di alami klien,
baik secara individu maupun kelompok. Konselor perlu menyusun program
yang lebih luas untuk pemahaman yang di maksudkan itu. Kerja sama antar
konselor dan oihak pihak lain, seperti guru dan wali kelas di sekolahan,
pejabat ketenagakerjaan dan dari kalangan industri dan lain lain amat di
perlukan.
Dari
beberapa bagian dari pemahaman kasus diatas dapat kita simpulkan bahwa
bimbingan koseling juga mengajarkan kita untuk membantu dalam menyelesaikan
masalah seseorang, yang mana hal tersebut dapat membantu kita untuk memperbaiki
hubungan antar sesama makhluk allah, sebagaimana dalam sebuah hadist berbunyi [2]dari Abu
darda r.a ia berkata rasullulah saw. Bersabda “maukah kamu aku beri tahukan
kepada kalian sesuatu yang lebih utama derajatnya daripada puasa, shalat, dan
shadaqah?” Para sahabat menjawab ya, beliau bersabda “hubungan yang baik
diantara kalian, karena rusaknya hubungan diantara kalian adalah perkara yang
dapat menghilangkan agama” hr,Tirmidzi
B.
Penanganan
kasus dalam bk
Sebagaimana yang kita ketahui setelah memahami
sebuah kasus langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah menangani kasus
tersebut. Cara menanganinya yakni
1. Mengenal kapan awal dari munculnya kasus
tersebut
2. Mengembangkan ide-ide ataupun dasar kasus yang
telah kita dapat dari pemahaman kasus
3. Menjelajah lebih lanjut seluk-beluk timbulnya
kasus serta cara penyelesaiannya
4. Mengupayakan dapat memecahkan inti dari sebuah
kasus
Dalam
melaksanakan ke 4 hal ini seorang konselor harus mempunyai kemampuan, [3]kemampuan
atau abilitas untuk selanjutnya dirinci menjadi 2 bidang pokok, yaitu
BAKAT dan PRESTASI. Bakat merupakan
salah satu dari kemampuan terkandung atau potensi dan kemampuan khusus adalah
kecakapan- kecakapan yang masih berupa kemungkinan dalam diri individu, sedangkan
prestasi adalah merupakan kemampuan, kecakapan atau abilitas nyata, kecakapan
ini telah dimiliki oleh individu-individu setelelah melalaui penglaman atau
proses belajar.
Dalam melakukan
pengenalan dalam kasus kita memerlukan beberapa unsur antara lain :
1. Deskripsi awal kasus
2. Ide-ide tentang rincian
permaslahan, kemungkinan sebab dari kemungkinan akibat
3. pelaksanaan dan hasil penjelajahan lebih lanjut
terhadap setiap permasalahan yang tergantung pada kasus yang dimaksud
4. pelaksanaan
penanganan secara khusus terhadap permaslahan
pokok yang menjadi sumber permasalahan pada umumnya
Penjelajahan masalah atau studi
kasus yang lebih mnyeluruh dan lengkap dapat ditempuh melalui berbagai cara,
seperti wawancaran analisis onecdotal repon, casehistory, cumulative records,
oto biografi, deskripsi tingkah laku dan perkembangan serta melakukan case
conference.
Penanganan kasus, baik secara
umum (menyeluruh ) khusus, tidak mudah. Berbagai pihak dan sumber daya sering
kali perlu diaktifkan dan dipadukan demi teratasinya permasalahan yang dialami
oleh seseorang. Keberhasilan penanganan kasus akan lebih dijamin. Pihak yang
paling utama harus dilibatkan secara langsung ialah orang yang mengalami
masalah itu sendiri, pihak lain dalam urutan kedua yang perlu dilibatkan ialah
orang-orang yang amat besar pengaruhnya kepada orang yang mengalami masalah
itu, seperti orang tua, guru, serta orang lain yang amat dekat hubungannya.
Yang ketiga ialah lingkungan orang yang mengalami masalah, baik lingkungan
sosial, fisik, maupun lingkungan budaya.
C.
Penyingkapan kasus dalam bk
Hal terpenting dalam
penyelesaian sebuah kasus adalah penyingkapannya atau cara kita menyikapinya. Penyikapan pada
umumnya mengandung unsure-unsur :
a.
Kognisi
Mengacu
kepada wawasan, keyakinan, pengalaman, penghayatan, pertimbangan, dan pemikiran
konselor tentang keberadaan manusia
b.
Unsur
Afeksi
Menyangkut
suasana perasaan emosi dan kecenderungan bersikap berkenaan dengan keberadaan
manusia sampai dengan penanganan kasus tersebut
c.
Unsur
Perlakuan
Yang
mengacu pada hakikat keberadaan manusia sampai dengan pemahaman dan penanganan
kasus.
Penyikapan
terhadap kasus berlangsung sejak awal penerimaan kasus untuk ditangani sampai
dengan berakhirnya keterlibatan perhatian dan tindakan konselor terhadap kasus
tersebut
Penyikapan
yang menyeluruh itu mencakup segenap aspek permasalahan yang ada di dalam kasus
dan segenap langkah ataupun pentahapan pada sepanjang proses penanganan kasus
secara menyeluruh
Penyikapan
harus mengandung unsur kognisi, afeksi dan perlakuan terhadap objek yang
disikapinya.
Seorang konselor sejati
seharusnya patut untuk memperhatikan serta melalukan kajian tentang pemahaman,
penanganan, penyingkapan kasus yang baik dan benar sebagai orang islam kita
haruslah melakukan kajian juga terhadap 3 hal ini dengan berdasarkan al quran
dan hadist agar sekiranya kita dapat memisahkan sesuatu yang benar dan sesuatu
yang bathil, [4] sebagaimana ayat alquran surat
al maidah ayat 83 yang bermakna “ dan apabila mereka mendengarkan apa yang
diturunkan kepada muhamad, kamu lihat mata mereka bercucuran air mata dibabkan
kebenaran al quran yang telah merak ketahui dari kitab-kitab mereka sendiri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemahaman
kasus dalam bk
Unsur unsurnya yakni : Mengetahui
lebih jauh berbagai seluk beluk kasus tersebut, Melihat berbagai kemungkinan yang
bersangkut paut dengan kasus itu, melihat dari segi rincian permasalahan,
sebab-sebabnya, dan kemungkinan akibat-akibatnya, Perlu mengembangkan konsep atau ide
yang cukup kaya tentang berbagai kasus
Penanganan kasus dalam bk
Unsur-unsurnya yakni :
Mengenal kapan awal dari munculnya
kasus tersebut, Mengembangkan ide-ide ataupun dasar kasus yang telah kita dapat
dari pemahaman kasus, Menjelajah lebih lanjut seluk-beluk timbulnya kasus serta
cara penyelesaiannya, Mengupayakan dapat memecahkan inti dari sebuah kasus.
Penyingkapan kasus dalam bk
Penyikapan
terhadap kasus berlangsung sejak awal penerimaan kasus untuk ditangani sampai
dengan berakhirnya keterlibatan perhatian dan tindakan konselor terhadap kasus
tersebut
Penyikapan
yang menyeluruh itu mencakup segenap aspek permasalahan yang ada di dalam kasus
dan segenap langkah ataupun pentahapan pada sepanjang proses penanganan kasus
secara menyeluruh
Penyikapan
harus mengandung unsur kognisi, afeksi dan perlakuan terhadap objek yang
disikapinya.
Daftar pustaka
Sukardi.ketut.(1990) penggunaan tes dalam konseling karier.surabaya: usaha nasional
Thayeb.muhamad.(1998) pengantar bimbingan dan konseling karier.jakarta : bumi aksara
Maulana.muhamad.(2007) munthakab ahadist.yogyakarta : ash-shaff
www.google.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
gunakan bahasa yang sopan..