Selasa, 10 November 2015

makalah bk (wawasan pemahaman,penangan,dan penyingkapan kasus dalam bk)



Bimbingan konseling

PEMAHAMAN, PENANGANAN,
PENYINGKAPAN KASUS DALAM BK.
http://buku-on-line.com/wp-content/uploads/2012/04/Logo-IAIN-Sultan-Amai-Gorontalo.jpg
DISUSUN OLEH
RAHMAT ABAS
GRRSELA ADOLOF

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULLDIN DAN DAKWAH
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
TA. 2015-2016










KATA PENGANTAR
           Alhamdulillah,syukur kepada allah yang telah memberikan hidayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW,suri teladan yang telah membawa kita dari jaman kebodohan kejaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
          Pada kesempatan kali ini,dengan penuh syukur kami mengucapkan terimah kasih  kepada kedua orang tua kami atas segala doa dan harapan besar yang harus kami pertanggung jawabkan. kami merasa sangat berharga dengan semua itu sehingga dengan penuh semangat bias menyelesaikan penyusunan makalah ini.
         Meskipun demikain, tidak ada manusia yang sempurna. Oleh karena itu,segala kesalahan dan kekhilafan yang ada mohon di malumi.














BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dapat dibaca bahwa kasus berarti soal atau perkara atau keadaan sebenarnya suatu urusan atau perkara. Apabila istilah itu dihubungkan dengan seseorang, maka ini berarti bahwa pada orang tersebut tedapat soal atau perkara. Dalam bimbingan dan konseling pemakaian kasus tidak menjurus pada pengertian-pengertian tentang soal-soal ataupun perkara-perkara yang berkaitan dengan urusan criminal atau perdata, urusan hokum ataupun polisi, atau urusan yang bersangkutpaut dengan pihak-pihak yang berwajib. Kata kasus dipakai dalam bimbingan dan konseling sekedar untuk menunjukan bahwa ada sesuatu permasalahan pada diri seseorang yang perlu mendapatkan perhatian dan pemecahan demi kebaikan untuk diri yang bersangkutan.
Dalam menghadapi suatu kasus yang dialami oleh seseorang, ada 3 hal utama yang perlu diselenggarakan, yaitu penyikapan, pemahaman, dan penanganan terhadap kasus tersebut. Untuk mengetahui secara rinci ataupun secara jelas alangkah baiknya kita sama menyimak beberapa peelitian tentang ke 3 hal tsbt sehingganya kita dapat menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari kita.
2.      Rumusan masalah
a.      Meneliti pemahaman terlebih dahulu kasus dalam bk
b.      Meneliti penanganan kasus dalam bk
c.       Meneliti penyngkapan kasus dalam bk










BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pemahaman kasus dalam bk
Sebagaimana pada umumnya ketika terjadi suatu kasus pada seseorang, seorang konselor pasti akan melakukan 3 hal yakni melakukan pemahaman, pananganan, dan penyingkapan terhadap kasus tersebut. Untuk lebih jelas memahami 3 hal tersebut alangkah baiknya kita membahasnya secara bertahap, pada bagian awal ini kita akan membahas tentang pemahaman kasus dalam bk.
Untuk memahami sebuah kasus terlebih dahulu kita harus mempunyai konsep atau ide-ide dasar tentang rincian masalah, yang mana rincian masalah ini akan menjadi bekal penting bagi kita untuk memahami sebuah kasus. Agar dapat lebih matang dalam memahami suatu kasus, seorang [1]konselor harus dapat menerima orang lain, memahami secara intelektual dan emosional bagamana orang merasa.
Tujuan  pemahaman kasus dalam bk yakni :
Mengetahui lebih jauh berbagai seluk beluk kasus tersebut
Melihat berbagai kemungkinan yang bersangkut paut dengan kasus itu, melihat dari segi rincian permasalahan, sebab-sebabnya, dan kemungkinan akibat-akibatnya
Perlu mengembangkan konsep atau ide yang cukup kaya tentang berbagai kasus
Selain memiliki tujuan pemahaman kasus dalam bk juga memiliki macam pemahaman jika dilihat dari segi fungsi yakni

a.      Pemahaman Tentang Klien
pemahaman tentang klien merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap klien. Pemahaman tersebut tidak hanya sekedar mengenal diri klien, melainkan lebih jauh lagi, yaitu pemahaman yang menyangkut latar belakang diri klien, kekuatan dan kelemahannya, serta kondisi lingkungannya.
Dimasyarakat dan juga sekolah - sekolah, masih banyak dijumpai individu - individu yang tidak memahami diri sendiri. Akibatnya individu - individu tersebut tidak berusaha sekuatnya mengembangkan secara optimal kekuatan/potensi yang ada itu disatu sisi, dan disisi lain tidak bertusaha meredam  atau memperkecil kelemahannya.
Pemahaman tentang diri klien juga perlu bagi pihak - pihak lain khususnya pihak - pihak yang bertkepentingan dengan perkembangan dan kebahagiaan hidup klien tersebut. Pihak lain yang sangat berkepentingan dengan pemahaman terhadap klien adalah


konselor. Bagi konselor upaya mewujudkan funfgsi pemahaman merupkan tugas paling awal dalam setiap kali penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap individu tertentu.
b.      Pemahaman Tentang Masalah Klien
Apabila layanan bimbingan dan konseling memasuki upaya penanganan masalah klien, maka pemahaman terhadap masalah klien merupakan merupakan sesuatu  yang wajib apa adanya. Selain konselor, pihak pihak lain yang amat berkepentingan dengan pemahaman masalah klien adalah klien itu sendiri, oaring tua dan guru. Klien amat perlu memahami masalah yang di alami. Pemahaman oleh individu (klien) sendiri merupakan modal dasar bagi pemecahan masalah tersebut. Sejak awal prosesnya, pelayanan bimbingan dan konseling di harapakan  mampu mengantarkan klien memahami masalah yang di hadapinya.
c.       Pemahaman Tentang Lingkungan Yang ‘’ Lebih Luas’’
Secara sempit lingkungan diartikan sebagai kondisi sekitar individu yang secara langsung mempengaruhi individu tersebut, seperti keadaan rumah tempat tinggal, keadaan sosio ekonomi yang sosioemosional keluarga, hubungan antartetangga dan teman sebaya, dan sebagai keadaan lingkungan dalam arti sempit itu pembahasannya telah diintergrasikan pada pembahasan tentang klien termasuk kedalam lingkungan yang lebih puas itu adalah bebagai informasi yang diperlukan oleh individu, seperti informasi pendidikan dan jabatan bagi para siswa imformasi promosi dan pendidikan lebih lanjut bagi para karyawan, dan lain sebagainya. Pemahaman oleh klien tentang lingkungan yang ‘’lebih luas’’ perlu di kembangkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling. Pemahaman tentang hal-hal seperti itu akan semakin terasa maafaatnya apabila di kaitkan dengan permasalahan yang di alami klien, baik secara individu maupun kelompok. Konselor perlu  menyusun program yang lebih luas untuk pemahaman yang di maksudkan itu. Kerja sama antar konselor dan oihak pihak lain, seperti guru dan wali kelas di sekolahan, pejabat ketenagakerjaan dan dari kalangan industri dan lain lain amat di perlukan.
Dari beberapa bagian dari pemahaman kasus diatas dapat kita simpulkan bahwa bimbingan koseling juga mengajarkan kita untuk membantu dalam menyelesaikan masalah seseorang, yang mana hal tersebut dapat membantu kita untuk memperbaiki hubungan antar sesama makhluk allah, sebagaimana dalam sebuah hadist berbunyi [2]dari Abu darda r.a ia berkata rasullulah saw. Bersabda “maukah kamu aku beri tahukan kepada kalian sesuatu yang lebih utama derajatnya daripada puasa, shalat, dan shadaqah?” Para sahabat menjawab ya, beliau bersabda “hubungan yang baik diantara kalian, karena rusaknya hubungan diantara kalian adalah perkara yang dapat menghilangkan agama” hr,Tirmidzi
B.      Penanganan kasus dalam bk
Sebagaimana yang kita ketahui setelah memahami sebuah kasus langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah menangani kasus tersebut. Cara menanganinya yakni
1.      Mengenal kapan awal dari munculnya kasus tersebut
2.      Mengembangkan ide-ide ataupun dasar kasus yang telah kita dapat dari pemahaman kasus
3.      Menjelajah lebih lanjut seluk-beluk timbulnya kasus serta cara penyelesaiannya
4.      Mengupayakan dapat memecahkan inti dari sebuah kasus
Dalam melaksanakan ke 4 hal ini seorang konselor harus mempunyai kemampuan, [3]kemampuan atau abilitas untuk selanjutnya dirinci menjadi 2 bidang pokok, yaitu BAKAT  dan PRESTASI. Bakat merupakan salah satu dari kemampuan terkandung atau potensi dan kemampuan khusus adalah kecakapan- kecakapan yang masih berupa kemungkinan dalam diri individu, sedangkan prestasi adalah merupakan kemampuan, kecakapan atau abilitas nyata, kecakapan ini telah dimiliki oleh individu-individu setelelah melalaui penglaman atau proses belajar.
Dalam melakukan pengenalan dalam kasus kita memerlukan beberapa unsur antara lain :
1.      Deskripsi awal kasus
2.      Ide-ide tentang rincian permaslahan, kemungkinan sebab dari kemungkinan akibat
3.      pelaksanaan dan hasil penjelajahan lebih lanjut terhadap setiap permasalahan yang tergantung pada kasus yang dimaksud
4.      pelaksanaan  penanganan secara khusus terhadap permaslahan pokok yang menjadi sumber permasalahan pada umumnya
Penjelajahan masalah atau studi kasus yang lebih mnyeluruh dan lengkap dapat ditempuh melalui berbagai cara, seperti wawancaran analisis onecdotal repon, casehistory, cumulative records, oto biografi, deskripsi tingkah laku dan perkembangan serta melakukan case conference.
Penanganan kasus, baik secara umum (menyeluruh ) khusus, tidak mudah. Berbagai pihak dan sumber daya sering kali perlu diaktifkan dan dipadukan demi teratasinya permasalahan yang dialami oleh seseorang. Keberhasilan penanganan kasus akan lebih dijamin. Pihak yang paling utama harus dilibatkan secara langsung ialah orang yang mengalami masalah itu sendiri, pihak lain dalam urutan kedua yang perlu dilibatkan ialah orang-orang yang amat besar pengaruhnya kepada orang yang mengalami masalah itu, seperti orang tua, guru, serta orang lain yang amat dekat hubungannya. Yang ketiga ialah lingkungan orang yang mengalami masalah, baik lingkungan sosial, fisik, maupun lingkungan budaya.


C.      Penyingkapan kasus dalam bk
Hal terpenting dalam penyelesaian sebuah kasus adalah penyingkapannya atau cara kita menyikapinya. Penyikapan pada umumnya mengandung unsure-unsur :
a.     Kognisi
Mengacu kepada wawasan, keyakinan, pengalaman, penghayatan, pertimbangan, dan pemikiran konselor tentang keberadaan manusia
b.    Unsur Afeksi
Menyangkut suasana perasaan emosi dan kecenderungan bersikap berkenaan dengan keberadaan manusia sampai dengan penanganan kasus tersebut
c.     Unsur Perlakuan
Yang mengacu pada hakikat keberadaan manusia sampai dengan pemahaman dan penanganan kasus.

Penyikapan terhadap kasus berlangsung sejak awal penerimaan kasus untuk ditangani sampai dengan berakhirnya keterlibatan perhatian dan tindakan konselor terhadap kasus tersebut
Penyikapan yang menyeluruh itu mencakup segenap aspek permasalahan yang ada di dalam kasus dan segenap langkah ataupun pentahapan pada sepanjang proses penanganan kasus secara menyeluruh
Penyikapan harus mengandung unsur kognisi, afeksi dan perlakuan terhadap objek yang disikapinya.
Seorang konselor sejati seharusnya patut untuk memperhatikan serta melalukan kajian tentang pemahaman, penanganan, penyingkapan kasus yang baik dan benar sebagai orang islam kita haruslah melakukan kajian juga terhadap 3 hal ini dengan berdasarkan al quran dan hadist agar sekiranya kita dapat memisahkan sesuatu yang benar dan sesuatu yang bathil, [4] sebagaimana ayat alquran surat al maidah ayat 83 yang bermakna “ dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada muhamad, kamu lihat mata mereka bercucuran air mata dibabkan kebenaran al quran yang telah merak ketahui dari kitab-kitab mereka sendiri.







BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemahaman kasus dalam bk
Unsur unsurnya yakni : Mengetahui lebih jauh berbagai seluk beluk kasus tersebut, Melihat berbagai kemungkinan yang bersangkut paut dengan kasus itu, melihat dari segi rincian permasalahan, sebab-sebabnya, dan kemungkinan akibat-akibatnya, Perlu mengembangkan konsep atau ide yang cukup kaya tentang berbagai kasus
Penanganan kasus dalam bk
Unsur-unsurnya yakni :
Mengenal kapan awal dari munculnya kasus tersebut, Mengembangkan ide-ide ataupun dasar kasus yang telah kita dapat dari pemahaman kasus, Menjelajah lebih lanjut seluk-beluk timbulnya kasus serta cara penyelesaiannya, Mengupayakan dapat memecahkan inti dari sebuah kasus.
Penyingkapan kasus dalam bk
Penyikapan terhadap kasus berlangsung sejak awal penerimaan kasus untuk ditangani sampai dengan berakhirnya keterlibatan perhatian dan tindakan konselor terhadap kasus tersebut
Penyikapan yang menyeluruh itu mencakup segenap aspek permasalahan yang ada di dalam kasus dan segenap langkah ataupun pentahapan pada sepanjang proses penanganan kasus secara menyeluruh
Penyikapan harus mengandung unsur kognisi, afeksi dan perlakuan terhadap objek yang disikapinya.












Daftar pustaka

Sukardi.ketut.(1990) penggunaan tes dalam konseling karier.surabaya: usaha nasional
Thayeb.muhamad.(1998) pengantar bimbingan dan konseling karier.jakarta : bumi aksara
Maulana.muhamad.(2007) munthakab ahadist.yogyakarta : ash-shaff
www.google.co.id


[1] Mohamad.thayeb pengantar bimbingan dan konseling karier ( jakarta: bumi aksara, 1992) hlm195
[2] Muhamad yusuf munthakhab ahadist ( yogyakarta: ash shaff,2007) hlm 523
[3] Dewa.sukardi tes dalam konseling karir ( surabaya: usaha nasional, 1990 ) hlm 73
[4] Op.cit hlm 271

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gunakan bahasa yang sopan..

Makalah sosiologi komunikasi- paradigma keilmuan dan teori komunikasi

SOSIOLOGI KOMUNIKASI : PARADIGMA KEILMUAN DAN TEORI KOMUNIKASI DISUSUN OLEH : RAHMAT ABAS MOHAMAD RIFAI DJ RAUF ERWI...