PETA KONSEP
ORIENTALISME DAN OKSIDANTELISME
DISUSUN OLEH : RAHMAT
ABAS, ERWIN SUPRIANTO, RIAN ANTUKE,,
MATERI PANDANGAN ORIENTALIS TERHADAP ALIRAN MISTIK ISLAM,
Pengertian Orientalis
Orientalis adalah sekelompok atau golongan yang berasal dari bangsa-bangsa
barat (eropa) yang berkonsentrasi atau memfokuskan diri dalam mempelajari kajian ketimuran, khususnya dalam hal keilmuan, peradaban dan agama, terutama pada Negara Arab, Cina dan
India.
Secara sederhana kata
orientalis bisa diartikan “seorang yang melakukan kajian tentang
masalah-masalah ketimuran, mulai dari sastra, bahasa sejarah antropologi,
sosiologi, psikologi sampai agama dengan menggunakan paradigma konklusi yang
distortif tentang objek kajian yang dimaksud.
Sejarah orientalis
Tidak diketahui secara pasti kapan
mulai munculnya orientalis, tetapi bisa diperkirakan bahwa orientalis muncul pada saat umat muslim mencapai puncak kegemilangan prestasi
peradabannya khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan. Banyak orang-orang barat
yang belajar pada ulama dan cendekiawan muslim pada saat itu terutama di
wilayah Kepulauan Laut Putih (Andalusia) dan Sicilia daerah Eropa yang menjadi
wilayah kekuasaan umat muslim dan banyak diantara mereka adalah pendeta-pendeta non muslim antara lain :
Pendeta Gerbert, dia terpilih sebagai
pemimpin gereja roma pada tahun 999 M. selepas belajar di berbagai perguruan
tinggi di Andalusia (Spanyol), Pendeta Petrus (1092-1156), Pendeta Gerrardi Krimon (1114-1187 M.)
Tujuan orientalis
Memurtadkan kaum muslim dari
agamanya sendiri, dengan cara memutus dan memecah belah persatuan umat kepada
kelompok-kelompok atau golongan yang saling membenci satu sama lain
Melemahkan rohani umat islam dan
menciptakan perasaan selalu kekurangan dalam jiwanya, dan kemudian membawa
mereka kepada sikap pasrahdan tunduk kepada kehendak serta arahan orang-orang
Barat.
Mendistorsi ajaran islam dengan
cara menutup-nutupi kebaikan dan kebenaran
ajarannya, supaya masyarakat awam menganggap bahwa islam sudah tidak
relevan dengan perkembangan zaman.
Pandangan orientalis terhadap aliran
mistik islam
Dipelopori oleh gibb yakni seorang orientalis ketururan inggris yang hidup dimesir.
menurut
Gibb kehidupan mistik Islam mendapat
sumbangan besar dari luar Islam.
Salah satu yang disebut Gibb adalah masalah Nur Muhammad yang
dirasa Gibb mendapat pengaruh dari agama Kristen dan kaum Gnostik[1][5]. Lebih lanjut tentang
konsep Wahdatul Wujud dalam kesufian Islam menurut Gibb mendapat
pengaruh dari dua sumber yaitu filsafat india dan filsafat grik. Berkenaan dengan pengaruh
filsafat india menurut Gibb bahwa pada abad pertengahan kaum sufi mendapat
pengaruh dari penerjemahan buku-buku dan kitab-kitab suci agama hindu pada masa
khalifah Al-Makmun dan hal itu juga terdapat dalam terjemahan-terjemahan
kitab-kitab berbahasa Suryani dan Grik. Dari situ menurut Gibb ajaran sufi
mendapatkan roh ajarannya dan mengembangkan segala praktek pertapaannya. Gibb
juga berpendapat bahwa Maqamat-Maqamat dalam sufi juga terpengaruh dari
tingkatan-tingkatan ulama dalam Kristen
Grik ortodoks dan rum khatolik, contoh seperti Syaikh (tetua)
samat dengan Bapa (tetua), Elder, Sintuba, Presbyter
juga artinya tetua dalam agama Kristen.
Menurut
Gibb fungsi sufisme atau aliran mistik islam adalah menempatkan
kembali dalam kehidupan keagamaan setiap muslim yakni yakni penyatuan pribadi
dengan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
gunakan bahasa yang sopan..