Rabu, 11 November 2015

peta konsep orientalisme dan oksidantelisme (pandangan orientalis terhadap aliran mistik islam)



PETA KONSEP ORIENTALISME DAN OKSIDANTELISME
DISUSUN OLEH : RAHMAT ABAS, ERWIN SUPRIANTO, RIAN ANTUKE,,
MATERI PANDANGAN ORIENTALIS TERHADAP ALIRAN MISTIK ISLAM,
Pengertian Orientalis
Orientalis adalah sekelompok atau golongan yang berasal dari bangsa-bangsa barat (eropa) yang berkonsentrasi atau memfokuskan diri dalam mempelajari kajian ketimuran, khususnya dalam hal keilmuan, peradaban dan agama, terutama pada Negara Arab, Cina dan India.
Secara sederhana kata orientalis bisa diartikan “seorang yang melakukan kajian tentang masalah-masalah ketimuran, mulai dari sastra, bahasa sejarah antropologi, sosiologi, psikologi sampai agama dengan menggunakan paradigma konklusi yang distortif tentang objek kajian yang dimaksud.
Sejarah orientalis
Tidak diketahui secara pasti kapan mulai munculnya orientalis, tetapi bisa diperkirakan bahwa orientalis muncul pada saat umat muslim mencapai puncak kegemilangan prestasi peradabannya khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan. Banyak orang-orang barat yang belajar pada ulama dan cendekiawan muslim pada saat itu terutama di wilayah Kepulauan Laut Putih (Andalusia) dan Sicilia daerah Eropa yang menjadi wilayah kekuasaan umat muslim dan banyak diantara mereka adalah pendeta-pendeta non muslim antara lain :
Pendeta Gerbert, dia terpilih sebagai pemimpin gereja roma pada tahun 999 M. selepas belajar di berbagai perguruan tinggi di Andalusia (Spanyol), Pendeta Petrus (1092-1156), Pendeta Gerrardi Krimon (1114-1187 M.)
                                     
Tujuan orientalis
Memurtadkan kaum muslim dari agamanya sendiri, dengan cara memutus dan memecah belah persatuan umat kepada kelompok-kelompok atau golongan yang saling membenci satu sama lain
Melemahkan rohani umat islam dan menciptakan perasaan selalu kekurangan dalam jiwanya, dan kemudian membawa mereka kepada sikap pasrahdan tunduk kepada kehendak serta arahan orang-orang Barat.
Mendistorsi ajaran islam dengan cara menutup-nutupi kebaikan dan kebenaran  ajarannya, supaya masyarakat awam menganggap bahwa islam sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman.



Pandangan orientalis terhadap aliran mistik islam

Dipelopori oleh gibb yakni seorang orientalis ketururan inggris yang hidup dimesir.
menurut Gibb kehidupan mistik Islam mendapat sumbangan besar dari luar Islam.  Salah satu yang disebut Gibb adalah masalah Nur Muhammad yang dirasa Gibb mendapat pengaruh dari agama Kristen dan kaum Gnostik[1][5]. Lebih lanjut tentang konsep Wahdatul Wujud dalam kesufian Islam menurut Gibb mendapat pengaruh dari dua sumber yaitu filsafat india dan  filsafat grik. Berkenaan dengan pengaruh filsafat india menurut Gibb bahwa pada abad pertengahan kaum sufi mendapat pengaruh dari penerjemahan buku-buku dan kitab-kitab suci agama hindu pada masa khalifah Al-Makmun dan hal itu juga terdapat dalam terjemahan-terjemahan kitab-kitab berbahasa Suryani dan Grik. Dari situ menurut Gibb ajaran sufi mendapatkan roh ajarannya dan mengembangkan segala praktek pertapaannya. Gibb juga berpendapat bahwa Maqamat-Maqamat dalam sufi juga terpengaruh dari tingkatan-tingkatan ulama dalam Kristen  Grik ortodoks dan rum khatolik, contoh seperti Syaikh (tetua) samat dengan Bapa (tetua), Elder, Sintuba, Presbyter juga artinya tetua dalam agama Kristen.
Menurut Gibb fungsi sufisme atau aliran mistik islam adalah menempatkan kembali dalam kehidupan keagamaan setiap muslim yakni yakni penyatuan pribadi dengan Allah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gunakan bahasa yang sopan..

Makalah sosiologi komunikasi- paradigma keilmuan dan teori komunikasi

SOSIOLOGI KOMUNIKASI : PARADIGMA KEILMUAN DAN TEORI KOMUNIKASI DISUSUN OLEH : RAHMAT ABAS MOHAMAD RIFAI DJ RAUF ERWI...